JAKARTA — Assalamu'alaikum. Halo, semua. Selamat datang di RTUKUM, jika kalian membuka ini berarti kalian membuka dari QR CODE atau dari bio yang ada di Instagram atau sumber yang lain. Jadi, begini saudara, saya punya dokumentasi dari sudut pandang saya, tidak banyak. Tapi, saya merekam ORASI yang disampaikan oleh Ustad, kiyai, dan yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan nama-namanya. Untuk itu tanpa panjang lebar, ini lah dokumentasi yang saya ambil dari sesi foto, video ,hingga rekaman orasinya. Bisa Anda saksikan dan dengar. Itulah dokumentasi yang saya dapatkan ketika hadir ke area Monas Jakarta. Mereka INGIN PALESTINA MERDEKA, dan mereka juga berharap untuk Terus menerus membahas Palestina dan hingga bisa Shalat bersama di Al-Aqsa. S ekian, dari saya. Kurang lebihnya mohon dimaafkan, Wasalamu'alaikum.
Rtukum blogspot — Halo, semua bertemu lagi di Rtukum Blogspot. Pada postingan ini, saya ingin menjelaskan apa itu DNS, sejarahnya, fungsinya, serta cara kerjanya bagaimana.
Langsung saja pada intinya
Apa itu DNS?
DNS adalah sebuah sistem yang menghubungkan tautan dengan Alamat IP. DNS kepanjangan dari Domain Name System.DNS adalah sistem yang meringkas pekerjaan ini. Tinggal mengingat nama domain dan memasukkannya dalam address bar. DNS kemudian akan menerjemahkan domain tersebut ke dalam Alamat IP yang komputer pahami.
Misalkan, Anda ingin mengakses Google. Alih-alih menulis 142.250.189.195 ke dalam address bar, Anda tinggal memasukkan alamat Google.com.
Sejarah DNS
Sebelum domain, internet hanya dapat diakses oleh kelompok tertentu. Khususnya para peneliti dan akademisi yang tergabung dalam ARPAnet. Bukan hanya karena infrastrukturnya yang masih terbatas, tapi juga karena pengoperasiannya yang masih rumit.Dalam sejarah domain tercatat, awalnya Anda perlu mengetikkan Alamat IP untuk mengakses sebuah website. Cara ini bisa dibilang ribet. Karena, berarti kalian perlu punya daftar lengkap Alamat IP website yang dikunjungi dan memasukkannya secara manual.
Sebelum menggunakan DNS, mapping domain dahulu, jaringan komputer nya menggunakan HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR International) yang berisi informasi dari nama komputer dan alamat IP-nya. Di Internet, berkas ini dikelola secara terpusat dan di setiap lokasi harus disalin versi terbaru dari HOSTS files.
File hosts.txt tersebut memiliki kekurangan yaitu saat suatu alamat IP berubah, maka berkasnya juga harus berubah sehingga agak rumit. Berbeda dengan DNS dimana perubahan bersifat dinamis. Jadi jika ada perubahan pada suatu host, maka yang lainnya akan mengikuti, semuanya akan bersifat dinamis.
Kemudian, Paul Mockapetris memperkenalkan DNS pada November 1983. Untuk pertama kalinya dalam sejarah domain digunakan dalam sistem penamaan domain di ARPAnet.
Banyak perkembangan di hari-hari pertama domain diperkenalkan. Paul Mockapetris-lah yang memperluas jangkauan internet dari yang sebelumnya hanya untuk tujuan akademis menjadi dapat diakses oleh masyarakat umum.
Konsep dan penerapan domain ini dapat dilihat pada dua catatan dokumen yang diterbitkan oleh IETF, yaitu RFC 882 dengan judul “Domain Names – Implementation and Specification”.
Setahun kemudian, pada Oktober 1984, IETF memutuskan untuk membuat enam Top Level Domain. Ini adalah TLD pertama yang dibuat. Mereka adalah:
.GOV untuk pemerintahan.
.EDU untuk pendidikan.
.COM untuk komersial.
.MIL untuk militer.
.ORG untuk organisasi.
Domain ini telah menjadi standar untuk penggunaan internet saat ini.
Domain baru tersebut telah dapat diakses publik sejak 24 Februari 1986. Setelah secara resmi diperkenalkan ke publik oleh IETF. Sebelumnya, hanya organisasi dengan akses ke ARPAnet yang dapat mendaftarkan nama domain.
Fungsi DNS
Singkatnya, terdapat tiga fungsi DNS:
- Meminta informasi IP Address sebuah website berdasarkan nama domain;
- Meminta informasi URL sebuah website berdasarkan IP Address yang dimasukkan;
- Mencari server yang tepat untuk mengirimkan email.
Cara Kerja DNS
- Pengguna mengetik dan mulai mencari nama domain pada browser, misal “rtukum.blogspot.com”.
- Pencarian tersebut kemudian berjalan di internet dan diterima oleh server DNS awal atau biasa dikenal sebagai DNS Resolver. Server ini punya fungsi utama sebagai pencari.
- Server DNS Resolver bakal mencari alamat dari server Top Level Domain di server Root, yang digunakan sebagai nama domain.
- Seandainya mengunjungi situs web dengan nama domain “rtukum.blogspot.com”, berarti DNS Resolver bakal mengunjungi alamat dari server TLD “.com” seperti yang diberikan server Root.
- Setelah ke server TLD, DNS Resolver bakal memperoleh alamat ke Authoritative Name Server, sebuah server terakhir yang berisi informasi mengenai alamat IP dari nama domain.
- Authoritative Name Server akan memberikan alamat IP dari nama domain yang dicari oleh DNS Resolver.
- Lalu, DNS Resolver mengirim kembali alamat IP dari nama domain itu ke browser.
Dari alamat IP tersebut, browser akhirnya bisa membuat permintaan akses dan situs web dapat terbuka di layar komputer pengguna.
Ringkasan
DNS adalah sebuah sistem yang mengubah URL website ke dalam bentuk alamat IP. Dengan DNS, Anda tak perlu mengetikkan alamat IP ketika ingin mengunjungi sebuah situs.
Video
Referensi/Sumber
- Indra, Imas (2022-09-05). "Apa Itu DNS? Pengertian, Fungsi, Cara Kerja, dan Cara Settingnya". Niagahoster Blog. Diakses tanggal 2023-01-14.
- Hazuarni, Fandii (2020-03-16). "Bingung Apa itu DNS? Perhatikan Penjelasan Fungsi dan Cara Kerjanya". diskominfo.kuburayakab.go.id (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2023-01-14.
- Hardiansyah, Zulfikar, ed. (2022-08-04). "Apa itu DNS? Mengenal Fungsi dan Cara Kerjanya Halaman all". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-01-14.
- Farid, Achmad (2022-09-23). "Mengetahui Sejarah Domain dan Faktanya Dari Waktu ke Waktu". Diakses tanggal 2023-01-14.
- RAUF, FAJRUNNISA R. (2013-09-29). "DNS (DOMAIN NAME SYSTEM) - FAJRUNNISA R. RAUF - UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO". mahasiswa.ung.ac.id. Diakses tanggal 2023-01-14.
Komentar